Perpustakaan Desa: Sarana Belajar Alternatif Masyarakat

jaman yang modern dengan adanya gadget dan peralatan elektronik lainnya minat baca dengan media buku sepertinya mulai berkurang, kebanyakan anak-anak sekarang lebih gemar bermain handphone, game, ps dan sebagainya. Buku bacaan kini tidak lagi dilirik apalagi dibuka dan dibaca padahal banyak manfaat dalam membaca bagi anak-anak diantaranya yaitu

  • Melatih daya ingat
  • Melatih susunan berbicara yang baik
  • Memperluas pengetahuan dasar
  • Mengenal variasi huruf
  • Meningkatkan kreativitas
  • Membentuk pola perilaku di keluaga dan lingkungan sosial
  • Mengenal konsep baru

Sebuah ruang kecil ditengah-tengah ruang pkk dan ruang serbaguna kantor kepala desa Gombong terkesan gelap, lembab, berdebu dengan setumpukan buku-buku mengundang rasa prihatin kepala desa akan adanya perpustakaan desa yang telah berdiri sejak tahun 2009 diberi nama Perpustakaan Gemar Baca namun kini sudah tidak ada yang gemar membaca di perpustakaan tersebut bahkan hampir sudah tidak ada pengunjung, beberapa usaha untuk menghidupkan kembali perpustakaan  tersebut diantaranya  yaitu pengadaan buku-buku, melayangkan surat pada sekolah-sekolah dan memfasilitasi adanya free wifi di mana sekarang ini anak-anak lebih suka mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) dengan membuka internet. Usaha tersebut sepertinya belum membuah kan hasil hanya 1 (satu) kelas dari SDN 01 Gombong yang mau mengunjungi perpustakaan tersebut, dan kebetulan datang mahasiswa KKN dari UNDIP (Universitas Diponegoro) Semarang dan kebetulan pula ada yang dari jurusaan ilmu perpustakaan, dari situlah Kepala Desa ibu Hadiatun N. meminta agar menghidupkan kembali perpustakaan yang ada berharap bangunan kokoh yang telah dibangun dan buku-buku yang ada tidak sia-sia dapat dimanfaatkan dengan baik. Tindak lanjut dari permintaaan kepala desa Gombong dalam rangka mengenalkan Perpustakaan Desa Gombong, mahasiswa KKN Undip mengundang dan mengajak murid sekolah dasar untuk mengunjungi perpustakaan desa yang berlokasi di Balai Desa Gombong pada Kamis (6/2). Murid sekolah dasar yang berkunjung merupakan murid kelas tiga SD Negeri 01 Gombong sejumlah 47 anak. Kegiatan pengenalan perpustakaan dilakukan dengan mengajak para murid masuk dan memanfaatkan langsung perpustakaan desa, selain itu dijelaskan pula mengenai jam buka perpustakaan, jenis-jenis koleksi buku yang tersedia, serta tata cara peminjaman buku perpustakaan.

Kegiatan ini kemudian dilanjut juga dengan kegiatan penumbuhan minat baca melalui dongeng dan pemutaran film. Dongeng dan film yang ditampilkan mengandung pesan akan pentingnya membaca. Pembacaan dongeng dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip, cerita yang disampaikan mengandung akan manfaat dan pentingnya membaca. Film yang diputar merupakan film pendek yang berkisah mengenai seorang anak yang mengubah jalan hidupnya mejadi lebih baik dengan membaca.  Melalui kegiatan tersebut diharapkan murid sekolah dasar dapat lebih memahami dan mengerti akan pentingnya membaca dan tergerak untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan desa.

Beberapa sekolah dasar di Desa Gombong masih belum memiliki perpustakaan, sehingga kunjungan murid ke perpustakaan desa ini dapat menjadi alternatif sarana belajar bagi anak-anak dan masyarakat desa. Perpustakaan Desa Gombong memiliki koleksi buku anak meliputi buku cerita, cerpen, komik, buku edukasi, dan bahkan buku pelajaran. Selain buku anak, terdapat pula koleksi buku mengenai pertanian, peternakan, kesehatan, agama, dan lain sebagainya. Perpustakaan desa kini dapat dikunjungi setiap hari Senin hingga Jumat pada jam 09.00 – 12.00.

Antusiasme anak-anak terlihat dari surak suara, tepuk tangan,  ikut serta menyanyi dan berebut menjawab pertanyaan. Riang terlihat wajah mungil gelagak tawa anak-anak dalam mengikuti setiap gerakan-gerakan yang di pandu oleh kakak-kakak KKN.

Ayu , Sarah , Alung , dan Nurul berhasil mencuri perhatian anak-anak dengan gerakan dan nyanyian ayam tersebut, ketika tiba sesi pertanyaan dengan diimingi sebuah hadiah untuk anak-anak yang berhasil menjawab pertanyaan, mereka berlomba mengangkat tangan tinggi-tinggi seraya berharap maju menjawab pertanyaan dan mendapat hadiah. 4 orang anak yang beruntung mendapatkan hadiah diantaranya yaitu Diva, Dinda, Banu dan satu lagi yaitu ketua kelas dari kelas 3 tersebut bernama Abdan. Acara selasai sekitar pukul 11.30 diakhiri dengan doa bersama.